Kamis, 17 September 2009

Semacam sabda-sabda cinta #1


Pagi itu aku bangun dari tidurku yang lelap, kecapekan malemnya nglembur sampai tengah malam..ya, maklum seminggu lagi novelku ini harus segera terbit.

"ariii..f makan dulu!"
"ya bu..(huh, aku udah gede bu..)

emang, entah kenapa..akhir2 ini aku jenuh di rumah..ingin rasanya bebas. aku ingin bebas.
19september2006, aku putuskan untuk mengelana ke pulau seberang, sumatra..bersama 2 temanku bakhtiar dan iwan. Tujuan kami sama.. *bebas*.

Padang, September2007
Kami tertatih-tatih di sini..sampai suatu hari bakhtiar berkenalan dengan seorang tuan tanah, di dataran tinggi di pedalaman. Alhasil kami bertiga direkrut untuk menjadi pekerja di sana. Sejak itu hidup kami mulai sedikit membaik.
Sedikit terarah lebih tepatnya.

Januari2008
Tak disangka..pepatah jawa pun juga berlaku di sumatra..*tresno jalaran seko kulino*. Naiza,pelajar sma anak pemilik perkebunan ini..membuat arif jatuh hati, hatinya yang sudah lama beku oleh tulisan-tulisannya, kini hidup. Setiap bertemu, bercakap dan sedikit menatap mukanya yang selalu menunduk yang kata pak ustadz namanya "ghodul bashar"..hari-hariku jadi lebih berwarna.
Suatu ketika kami berdua disuruh ke danau untuk mengecek saluran irigasi,sebenarnya 3orang tapi iwan harus buru-buru ke kontrakan, nada-nada bising tak bersahabat di perutnya tidak mau kompromi lagi.
...
Di tepi danau..Arif yang sudah tak mampu menahan emosi hatinya,
"Nay, aku suka kamu..aku cinta kamu, aku sayang kamu.."
...(ziiing)

Naiza terdiam, ia kaget beribu-ribu kaget. Ia tak menyangka ucapan itu, sabda cinta itu terlontar dari sesosok pria yang selama ini ia kagumi(pula).
Namun naiza berbeda..setiap seminggu sekali ia mengaji ke seorang ustadzah, dan disana diajarkan..bahwa hal semacam itu tidak diperbolehkan, karna Allah melarangnya. Itu yang naiza tahu.

...
Semalam arif stres berat..kata2 naiza tadi siang di danau selalu mengitari benaknya, "cintai Allah dulu.."
Mengapa??

Minggu, 19 Juli 2009

Quad RIDWAN


Pernah menemukan 4 nama yang sama (tepatnya nama panggilan) dalam suatu komunitas tertentu?? Seperti yang saya alami kali ini...4 nama RIDWAN dalam 1 angkatan, teknik mesin 2008. RIDWAN widoyoko (saya), RIDWAN kharis (temen pemandu, duduk di samping saya pas tes TOEFL pertama masuk UGM), M. RIDWAN aditya (temen satu AAI), RIDWANul hamidy (paling tidak saya kenal, maklum beda kelas& komunitas)... Mereka ber4 meski mempunyai nama panjang yang berbeda namun sampai sekarang belum ada yang mau mengalah untuk mangganti nama panggilannya. Sampai akhirnya disuatu waktu ada beberapa konspirasi muncul dari teman2 tertentu. Saya, tepatnya nama saya yang mengandung unsur wi”doyok”o pada akhirnya temen2 mulai tergiur untuk memanggil sebutan lain...”doyok”, “doy”, “yok”, “dodoy”, dsb. Sebenarnya berat bagi saya untuk menerima semua ini, untuk menoleh di setiap panggilan itu, tapi apa daya hati tak sampai untuk mengacuhkan. Ya…pada akhirnya tinggal tersisa beberapa teman yang masih mempertahankan kesetiaannya untuk tetap memanggilku”RIDWAN”.

RIDWAN kharis, yang orangnya cenderung netraltanpa kekisruhan di setiap tingkah lakunya, namanya cukup aman, hanya saja sempat terjadi beberapa konspirasi kecil akan namanya. Pernah ada celetukan untuk memanggilnya RIDWAN cilik (secara badannya yang relatif paling kecil diantara RIDWAN-RIDWAN yang lain), selain itu teman2 juga sempat memanggilnya kharis, namun itu semua tak selancar kisah si doyok di dalam kisahku. Panggilan RIDWAN masih setia menemaninya, masih mau menyelimuti di setiap panggilannya.

M. RIDWAN aditya, teman AAI ku yang akhir2 ini mulai menghilang dari peredaran anak2 mesin gerombolan “thethek parkiran”. Berhubung fisiknya yang cenderung ke”chinese-chinese”an (kulit putih, mata sedikit sipit) yang pada akhirnya telah kami putuskan bahwa ia akan sering kami panggil RIDWAN “cino” atau kadang2 hanya “cino” saja agar lebih ringkas. Ya…lagi-lagi konspirasi ini pun masih belum mampu mengalahkan kedahsyatan legenda si “doyok”, masih belum bisa..

RIDWANul hamidy, nah..ini orang saya paling gak tau kabar batang hidungnya, entah sekarang udah jadi mancung atau malah tambah pesek, eh nggak ding..maksud saya, temen saya yang satu ini saya tidak terlalu akrab, so…sampai sekarang belum jelas nasib nama panggilannya, udah jadi apakah. Tapi menurut hipotesa saya, namanya sepertinya masih aman..secara dia jarang ketemu 3 RIDWAN yang lain, jadi jarang ada kejadian, 2 RIDWAN dipanggil nengok semua..
Huff..itulah mereka..

Tapi yang pasti, point penting yang dapat saya ambil dan mungkin temen2 pembaca dapat peroleh adalah..
2 sifat, sabar dan “nrimo”/ menerima sesuatu yang sifatnya menyenangkan orang lain meski terkadang sedikit/ banyak menyakitkan hati kita. Kalau dalam bahasa arab, seperti yang ada di kajian mas Salim yang pernah saya ikuti beberapa waktu lalu di Mardliyyah..

ITSAR.

Meskipun, itsar yang saya alami di atas masih berlevel itsar nama panggilan, tapi insyaALLAH..

Selasa, 07 Juli 2009

8 juli kali ini berbeda


Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, kali ini terasa lebih ramai dan bersejarah. Pilpres tahap I diselenggarakan pada tanggal ini, 8 JULI 2009. Nasib Indonesia ke depan juga dipengaruhi oleh general election ini..apakah mereka-mereka yang pro terhadap rakyat? ataukah komplotan para pajuang yang ingin tetap melanjutkan semua ini? Atau bahkan sepasang energi baru yang ingin menantang Indonesia untuk berjalan lebih cepat untuk memperoleh hasil yang lebih baik?

Semua tergantung pada masyarakat Indonesia seluruhnya, seberapa peduli masyarakat Indonesia dengan negrinya ini dapat diukur dengan melihat hasil election. Pokoknya, siapapun pemimpin kita nanti di kursi kepresidenan saya harap jangan sampai mengajak kita-kita umat Islam untuk musyrik, atau murtad. Kalau nggak bisa secara pure melangkahkan tali-tali Islam di pemerintahan..ya paling tidak presiden dan wakilnya harus tetap mau membuka mata dan telinga untuk mendengarkan suara para pejuang Islam di negri ini. Just that..simple kan pres?wapres?

teringat ucapan host acara Doa untuk negeri di tv one..Oki setiana dewi alias Anna Althafunnisa, kurang lebih seperti ini "siapapun nanti yang terpilih sebagai pemimpin kita, semoga ia adalah yang terbaik menurut ALLAH SWT"

..huff..

Sebenarnya inti dari posting ini bukan celotehan di atas..tapi ini..
teman2 sekalian unfortunately, melihat tanggal penyelenggaraan pilpres tahun ini..saya jadi ingat umur..yapz, umur saya juga menjadi genap 19 pada hari yang bersejarah bagi Indonesia ini. Bangga?
Saya cuma bisa tersenyum melihat hal ini..Hari lahir saya diperingati seluruh rakyat Indonesia!!!
Jutaan rakyat Indonesia menyebut-nyebut tanggal ini..media-media ribut akan tanggal ini..
Bahkan tetangga-tetangga saya pada sibuk dandan di pagi-pagi hari ini..hebat bukan???

Selasa, 23 Juni 2009

seperti aku..


Setiap orang pasti pernah merasakannya..
Setiap orang pasti enggan merasakannya..

Seperti aku..

hal ini benar-benar mereka alami..
Entah islam, katolik, protestan, hindu..
tak peduli ikhwan, akhwat, ustadz, pendeta, pastur..
hal ini sungguh2 tak dapat terelakkan,

Seperti aku..
Terkadang iman, terkadang taqwa..terkadang jahat, terkadang..khilaf..
namun mengapa khilaf selalu terulang?

Mereka nggak mau seperti ini, mereka maunya..
iman teruuu..s,
taqwa teruuu..s,
ibadah teruuu..s,
taat teruuu..s,
tapi...

Inilah yang dinamakan fluktuatif iman, fenomena hati yang susah terungkap kedatangannya dan sulit terdeteksi kepergiannya..bukan suatu ilusi atau tipuan hati, tapi ini benar-benar ada..
Manusia adalah makhluk sosial yang butuh dia, aku, kita..
Kita nggak bisa hidup sendiri, karena IMAN nggak bisa bertahan sendiri..Ia butuh penopang, Ia butuh teman buat cerita, Ia butuh teman untuk mengingatkan..

Karna aku, dia, kita, mereka telah sadar bahwa disana terdapat fluktuatif iman..
Tanpa suatu kejelasan kurva, kapan ia turun, kapan ia naik, seberapa tinggi ia naik, dan seberapa anjlok dia turun..siapa yang tahu?
Hanya ALLAH..

Ya Allah, Dzat Yang Maha Membolak-balikkan hati setiap makhluqnya..
Lindungilah aku, dan sayangilah aku..
Aku rindu kasihMu..aku rindu belaian sayangMu..

Jumat, 29 Mei 2009

facebook..delete?


Seorang teman berkata pada saya..


“heh, gek gawe facebook..”


yang lain bilang : “eh ngko fotone diupload yo, ben cah2 do pengin”

aku tanya “diupload neng ndi?”

dijawab “facebook lah..wah koe ra nduwe po wan?”

dengan lirih kujawab “ho'o..”

jadi malu..


dalam hati..saya bilang..

friendster udah gak jaman..

ym juga berkurang..


saya bingung antara bikin FB dan nggak..

kata temen :FB = ZIONIS!!

akhirnya, untuk memantapkan hati..saya cari2 artikel ttg FB dan alhamdulillah ketemu..

webnya : http://dzikrina22.wordpress.com/2009/01/15/ill-delete-my-facebook-account-why/


silakan temen2 follow that link, insyaAllah bisa jadi tambahan referensi..

huff..

tapi sampai sekarang pun saya masih bingung..mohon bantuan teman2..

saya harus bagaimana?

sebagai gambaran awal, sekarang saya sedang pakai FB meski tidak maniak..

namun beberapa waktu lalu, saya dengar teriakan2 delete FB dr beberapa sahabat, namun tak lama..Ee.ternyata mereka2 itu malah pada bikin..

Nggak konsisten, itu yg ada di benak saya..

Senin, 13 April 2009

bila waktu..tlah berakhir..


saudaraku..

Opick sudah bilang kalo..

"bagaimana kau merasa bangga
akan dunia yang sementara"

"bagai manakah bila semua
hilang dan mati meninggalkan diri mu"

"bagimanakah bila saat nya
waktu terhenti takkau sadari"

"masikah ada jalan bagi mu untuk kembali
mengulang ke masa lalu"

"dunia….dipenuhi dengan hiasan
semua..dan sgala yang ada
akan kembali pada Nya"

"bila waktu tlah memanggil
teman sejati hanyalah amal..
bila waktu tlah terhenti
teman sejati tianggalah sepi…"


sekedar mengingatkan..

kita hidup di dunia hanya sebentar..

kata bugie "urip kui mung mampir ngombe.."

jadi, gunakan waktumu di dunia dengan sebaik-baiknya..

jangan sampai mati dalam keadaan merugi..

Minggu, 29 Maret 2009

Ketika Cinta...Bertasbih



Novel ini sungguh menakjubkan dan perfectsionis. Segala hal yang dituliskan di sini sangat bermakna, penuh arti, layak dan pantas dijadikan uswah khasanah bagi semua umat muslim di dunia khususnya Indonesia. Sang penulis dapat memunculkan tokoh yang tak kalah perfectnya dengan apa yang ada di “AAC” (novel sebelumnya). Sebagaimana Fahri, Aisha maupun Maria, KCB mempunyai Khoirul Azzam dan Anna Althafunnisa sebagai tokoh utamanya.

Khoirul Azzam, seorang pekerja keras yang tak kenal lelah, hidup mulia dan penuh makna, menjadikan keluarganya bahagia, membuatnya dapat menemukan arti cinta sesungguhnya. Allah SWT sebagai kholiqnya dan Rasulullah SAW sebagai uswah dalam hidupnya dan selalu melatar belakangi segala aktifitas dalam hidupnya. Al-Quran dan Sunnah tak akan jauh dari setiap langkahnya. Meski ketidaksempurnaan manusia tetap melekat pada dirinya.

Anna Althafunnisa, sesosok akhwat yang sungguh sempurna, sungguh tidaklah mengapa jika ia diidam-idamkan setiap ikhwan yang mengenalnya. Tingkah lakunya selalu terjaga, kecerdasannya sungguh luar biasa, keaktifannya di dunia seakan-akan mnenggambarkan bahwa bumi merupakan ladang amal baginya. Parasnya cantik bak bidadari surge. Subhanallah… , tak aka nada ikhwan yang berani berkata tidak saat berada di hadapannya.

2 tokoh tadi sudah dapat menggambarkan bagaimana indahnya novel ini. Cerita islami yang dikemas secara menarik dan disertai pernak-pernik cinta yang terangkum dalam setiap tasbih kepadaNya.

Sedikit ulasan mengenai novel KCB ini diharapkan dapat menggugah hati kita, terutama para remaja yang belum menemukan arti cinta yang sesungguhnya dan arti hidup yang seharusnya. Cinta sesama makhlukNya adalah bagian kecil dari hidup, dan bukanlah segalanya. Allah lah segalanya. Dia yang Maha Mengetahui , segala yang ada di langit dan bumi sudah diatur olehNya. Taatilah Allah dan RasulNya, Cinta harus dimanage, jangan terbuai karenanya. Sadar dan berhati-hatilah akan zina, zina dapat berbagai macam bentuknya. So, let’s make our self as a real moslem!!

ALLAHU AKBAR!!!