Sabtu, 17 Oktober 2020

6

Di tengah kehirukpikukan pandemi, huru hara demonstrasi, kepenatan ibukota.

Hampir 4 bulan saya (dan tentunya bersama keluarga kecil saya) memutuskan untuk pindah ke ibukota, mencoba peruntungan baru. Meskipun ya dikarenakan satu dan lain hal, keluarga kecil saya untuk sementara masih saya "titip"kan di rumah mertua di Jogja. Bukanlah hal yang membahagiakan, tapi setidaknya menjadi pilihan terbaik untuk kondisi saat ini, bagi saya sebagai seorang newcomer di ibukota yang sedang dalam masa PSBB. Kemampuan berbahasa jawa timuran yang sedikit banyak saya kuasai semenjak selama 7 tahun sebelumnya saya sempat singgah di kotanya Bu Risma itu bukanlah skill yang mampu mendongkrak kepedean saya untuk langsung ujug-ujug boyongan keluarga kesana dimasa kelabu ini. "Wes ayo pokok budhal ae, gak lapo lapo wes, amaan pikir mene". Tidak. Jogja setidaknya better daripada Jakarta.

Ya sudah, coba kita bahas topik lain. Jadi begini..kemarin malam istri saya WA kurang lebih isinya gini, "just info besok udah tanggal 17". Langsung mak deg aku, tadi pagi saya cek calender di HP sambil bertanya-tanya kok alarm remindernya nggak jalan ya. Perasaan tahun lalu udah jalan remindernya, saya set 3 hari sebelum hari-H, saya khawatir gara-gara sering skip alarm karena kebiasaan mungkin.

Saya sungguh lemah dalam mengingat, kebalikannya istri saya sungguh handal dalam mengingat. Saya sering beberapa kali dibuat kagum dengan kemampuannya untuk mengingat seperti pada kasus total cost breakdown dari ucapan bapak bakul angkringan saat menghitung bill, jadi bisa tahu harga nasi kucing berapa susu jahe berapa sate berapa gorengan berapa, dalam sekali dengar. Hal ini juga berlaku pada tempat-tempat jualan lainnya yang metode pembayarannya mirip, pembeli datang ke penjual menyebutkan apa yang dibeli lalu penjual menjawab masing-masing harga untuk ditotal. Istri saya ingat semua.



6 years. Bisa dianggap masih 6 tahun atau sudah 6 tahun, tergantung sudut pandang. Coba kita bahas satu-satu.

Sudut pandang pertama masih 6 tahun, secara kaidah kata "masih" berarti tersembunyi makna bahwasanya 6 tahun itu angka yang relatif kecil karena sebenarnya masih ada belasan atau bahkan puluhan tahun ke depan yang masih harus ditempuh. Kamu masih anak kemarin sore kawan, 6 tahun itu usia baru masuk SD masih ingusan, ditunjuk guru malu-malu, masih suka random, marah gajelas.

Sudut pandang kedua sudah 6 tahun. Yap, sudah 6 tahun atau 72 bulan atau sekitar 2.190 hari. Sudah ribuan hari berlalu, sudah semakin saling tahu sama tahu, semakin memahami satu sama lain.

Entah masih atau sudah,yang penting pada intinya di 2020 ini banyak hal terjadi di berbagai belahan dunia, begitu pula di dunia keluarga kecil kami, banyak harapan muncul dibalik krisis di sana-sini. Semoga semuanya membaik, dunia bahagia, keluarga kecil kami bahagia.

Selamat 6 tahun usia pernikahan dek,

"I will always love you..."

       Foto diambil 3 Okt 2020 saat WFH di jogja
        Kesempatan bisa jogging berdua (lagi) :)