Minggu, 19 Juli 2009

Quad RIDWAN


Pernah menemukan 4 nama yang sama (tepatnya nama panggilan) dalam suatu komunitas tertentu?? Seperti yang saya alami kali ini...4 nama RIDWAN dalam 1 angkatan, teknik mesin 2008. RIDWAN widoyoko (saya), RIDWAN kharis (temen pemandu, duduk di samping saya pas tes TOEFL pertama masuk UGM), M. RIDWAN aditya (temen satu AAI), RIDWANul hamidy (paling tidak saya kenal, maklum beda kelas& komunitas)... Mereka ber4 meski mempunyai nama panjang yang berbeda namun sampai sekarang belum ada yang mau mengalah untuk mangganti nama panggilannya. Sampai akhirnya disuatu waktu ada beberapa konspirasi muncul dari teman2 tertentu. Saya, tepatnya nama saya yang mengandung unsur wi”doyok”o pada akhirnya temen2 mulai tergiur untuk memanggil sebutan lain...”doyok”, “doy”, “yok”, “dodoy”, dsb. Sebenarnya berat bagi saya untuk menerima semua ini, untuk menoleh di setiap panggilan itu, tapi apa daya hati tak sampai untuk mengacuhkan. Ya…pada akhirnya tinggal tersisa beberapa teman yang masih mempertahankan kesetiaannya untuk tetap memanggilku”RIDWAN”.

RIDWAN kharis, yang orangnya cenderung netraltanpa kekisruhan di setiap tingkah lakunya, namanya cukup aman, hanya saja sempat terjadi beberapa konspirasi kecil akan namanya. Pernah ada celetukan untuk memanggilnya RIDWAN cilik (secara badannya yang relatif paling kecil diantara RIDWAN-RIDWAN yang lain), selain itu teman2 juga sempat memanggilnya kharis, namun itu semua tak selancar kisah si doyok di dalam kisahku. Panggilan RIDWAN masih setia menemaninya, masih mau menyelimuti di setiap panggilannya.

M. RIDWAN aditya, teman AAI ku yang akhir2 ini mulai menghilang dari peredaran anak2 mesin gerombolan “thethek parkiran”. Berhubung fisiknya yang cenderung ke”chinese-chinese”an (kulit putih, mata sedikit sipit) yang pada akhirnya telah kami putuskan bahwa ia akan sering kami panggil RIDWAN “cino” atau kadang2 hanya “cino” saja agar lebih ringkas. Ya…lagi-lagi konspirasi ini pun masih belum mampu mengalahkan kedahsyatan legenda si “doyok”, masih belum bisa..

RIDWANul hamidy, nah..ini orang saya paling gak tau kabar batang hidungnya, entah sekarang udah jadi mancung atau malah tambah pesek, eh nggak ding..maksud saya, temen saya yang satu ini saya tidak terlalu akrab, so…sampai sekarang belum jelas nasib nama panggilannya, udah jadi apakah. Tapi menurut hipotesa saya, namanya sepertinya masih aman..secara dia jarang ketemu 3 RIDWAN yang lain, jadi jarang ada kejadian, 2 RIDWAN dipanggil nengok semua..
Huff..itulah mereka..

Tapi yang pasti, point penting yang dapat saya ambil dan mungkin temen2 pembaca dapat peroleh adalah..
2 sifat, sabar dan “nrimo”/ menerima sesuatu yang sifatnya menyenangkan orang lain meski terkadang sedikit/ banyak menyakitkan hati kita. Kalau dalam bahasa arab, seperti yang ada di kajian mas Salim yang pernah saya ikuti beberapa waktu lalu di Mardliyyah..

ITSAR.

Meskipun, itsar yang saya alami di atas masih berlevel itsar nama panggilan, tapi insyaALLAH..

4 komentar: