Senin, 24 Desember 2012

hestek cumaditeladan [content] hestek lustrumXIteladan

Ini terjadi disaat saya masih kelas X, tapi udah akhir-akhir sih, udah mau naek kelas XI. Waktu itu entah saya lupa masih seleksi apa udah latian, buat milih paskib di SMA. Ada saya, Rian, Rahma dan Marta yang bareng2 tiap sore dilatih sama mas mbak ex-paskib : Fajar, Yovan, Ruzam dan Sekar dibantu sama Ipul (FYI) : yang konon sudah jatuh hati sama Marta sejak itu. Nah, pertanyaan sesungguhnya adalah, kok saya bisa tau? mengada-ada ya? Haha..saya dapet info dari mita teman sekelas yang juga ternyata temen sekosan sama mbaknya yg mbikin ciyadow ini. Katanya : suatu sore apa siang di lapbas pas aku lagi baris, e si mbaknya ngepo dari suatu sudut dan ciyadow. Dan kisah itupun diceritakan ke saya, sontak gembira GR bukan kepalang karena emang sosok mbaknya yang mana pun saya tahu. Mbak inisial R, makasih sempat membuat saya melayang :). Denger2 kabar akhir-akhir ini mbaknya udah menjanur melengkung, barakallah mbak :))

Namanya juga SMA Teladan, buanyak banget anak2 rajin keren rapih. Kalo di kelas X dan XII ada beberapa contoh : Poyan, Herlambang, Ricki, Aripin. Mereka berempat tak pernah sekalipun keliatan bajunya keluar. selalu rapi pada tempatnya. Kalo di kelas XI ada grand master Rizki : Siswa MPK tukang razia yang merupakan orang super rajin dan baik hati di kelas. Dan di kesempatan ini pula, yang namanya orang yang nakal tapi tanggung, jadi suka curi-curi momen buat jadi anak sedikit nakal biar terkesan agak wow seperti ngobrol sama anak2 gaul kidul mesjid, ketawa-ketawa gak ada aturan, futsal sampe keringetan dan baju pun juga kadang-kadang nggak betah ngrasa kok masuk terus.Ya inilah masa muda di teladan, wajar kan :)

Sungguh keren ide asal muasal dari hal ini. Ceritanya pas di hari ultah SMA 1, anak2 panitia bikin sebuah website satuteladan.net dan disana ada kolom yang isinya buat counting hashtag LustrumXITeladan, dengan algoritma kalau jumlah tweet dengan hashtag tersebut sudah mencapai 19570 maka gambar bendera di web tersebut bisa nyampe pucuk tiang. Jadi kala itu temen2 teladan entah alumni atau masih siswa pada flooding TL buat curhat apapun yang ada hubunganya dengan teladan, whatever. dan ternyata sebelum jam 12 tu bendera udah mucuk dan bukannya anak2 pada berhenti, malah tetep pada terus flooding, pada ketagihan curcol kayaknya, haha.Good Job panitia Lustrum!

Ini kisah kelas 2, pas nglatih anak2 2009 calon paskib07, ada 4 cowok2 gagah : Ilyas (Penjuru 17 prop), Gilig (Danpok 8 pagi prop), Ajid (Perentang pagi prop) dan Akbar (Danpas kota). Kalo di narasi berarti ini terjadi di awal tahun 2007 disaat dimana saya tergabung dengan sebuah geng fenomenal namun nggak terkenal di teladan, Geng GR, tak perlu saya sebut definisi dan siapa anggota2nya karena udah sempet di bahas di postingan beberapa waktu lalu. Nah, jadi begini, saat pertama kali kejadian sebenernya saya sih nggak nangkep apa2, cuma sebatas "siapa sih mereka? yauda", eh ternyata besok, besoknya dan hampir tiap nglatih ni sekelompok siswi selalu ada di lapvol dan duduk di bangku terdekat dengan pintu gerbang menghadap ke selatan dan mengamati saya (kami). selalu disitu. Saya cowok, saya normal, dan saya anggota geng GR. Yaudah GR pun terjadi dan itu wajar (coba bayangkan kalian ada di posisi saya). Hal ini terjadi sampai akhir masa jabatan adek2 paskib yang saya latih selesai bertugas pengibaran, untungnya sih selama itu GR ini kusimpan sendiri. Lantas, usut punya usut fakta terungkap dan saya sadar bahwa ini konyol. Dia pacarmu toh? Oh no, sial.

Entah ini termasuk pekok atau kemaki. Memang kalo boleh sedikit sombong atau jumawa, peleton kami Tonti Teladan 2008 pernah mengawinkan piala keramat PPI propinsi dan PPI kota meski keduanya dicapai di dua tahun yg berbeda, tapi konon sangat jarang ditemukan sebuah peleton dapat meraih 2 titel tersebut semasa karirnya. Nah, peristiwa ini ada disaat kami sudah kelas 3, saat2 dimana sebuah peleton sma sudah dapat dikatakan uzur. Karena sudah punya anak (Tonti Teladan 2010). Sebenernya kekacauan sudah dimulai sejak pos awal, banyak banget aktor2 yang sebenarnya bukan jagoan ngancing (salah gerakan) tapi malah kacau kala itu. Saya termasuk dari tersangka2 tersebut. Saat lencang kanan grak trus tegak grak, e saya masih belum tegak sendiri..trus pas sadar njuk saya menegak grakkan diri saya pelan2. payah. Alhasil puncak kekacauan di pos terakhir, pos paling kacau dalam seumur hidup kami ikut lomba. Baris e malah pada senyum2, cekikikan, dan di puncak kekacauan hebat pun terjadi, kata imul si jurinya bikin emosi, waktu kita sedang melakukan gerakan Haluan, dan posisi kita sudah mepet sama garis, yang ditakutkan akan terjadi penalty kalau kita lewat garis, saat itu pula si juri bilang "Awas midak telek". Sontak imul yang emang dikenal ceplas-ceplos mengatakan hal itu. "Berisikk!!"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar